Sabtu, 21 Maret 2015

Cerpen Mini : "Tertinggal'' (Bagian Keempat)

CERPEN  MINI   (Bagian Keempat)
Judul Cerpen : "Tertinggal''

Jessica : ''Bagaimana caranya jadi umat yang tidak 'tertinggal', sedangkan aku sendiri sebagai rakyat saja sudah susah mencari pekerjaan. Apakah ini yang kita sebut revolusi?"

Repto : ''Wah...kritis sekali kamu! Revolusi menurut setiap orang definisinya berbeda Dek. Ada yang menginginkan revolusi palestina, revolusi partai, bahkan ada yang sengaja menginginkan revolusi melalui pencitraan.''

Jessica : ''Iya sih Kak!! Aku sebenarnya malas kalau membicarakan politik atau permasalahan di negeri ini Kak, tapi ini memicu pola pikir aku agar lebih peka dan lebih berani dalam berdiplomasi. Setidaknya, aku bukan bangsa yang 'tertinggal' alias bangsa yang 'buta' kemajuan teknologi.''

Angel : ''Kalau aku sepertinya 'tertinggal' secara kemajuan teknologi dan pola pikir Kak. Aku lebih banyak menghabiskan waktu berjalan-jalan, beli tas, sepatu mahal, bahkan aku tidak sadar bahwa aku pakai kosmetik berbahan tidak halal Kak. Seharusnya, aku sebagai umat Islam itu harus peka, apalagi kalau urusan kosmetik. Banyak kosmetik berbahan minyak babi di luar sana!! Itu mungkin karena aku jarang membaca berita di internet, seperti yang Kak Repto katakan bahwa kita jangan menjadi umat uang 'tertinggal'. Bahkan kosong seperti kerang tanpa mutiara!!''

Repto : ''Angel, kalau kamu menemukan jejak kebaikan, maka ikuti jejak itu. Meski kamu dihina sekalipun! Bicara soal kosmetik, kalau memang ada produk yang lebih halal, kenapa tidak?? Jangan takut berjalan. Sesungguhnya, Allah SWT selalu bersama orang-orang yang berani melawan yang bathil.''

Jessica : ''Kalau seseorang menginginkan jabatan tinggi, melalui pencitraan, itu termasuk bathil bukan Kak?"

Repto : ''Kembali kepada pemikiran masing-masing Dek. Kita akan melihat hasil 'panen' seseorang yang melakukan pencitraan. Terbukti kan yang terjadi sekarang ini?? Apakah ini yang mereka sebut Penyelamat?? Kalau memang disebut Penyelamat, kenapa harga beras naik? Kenapa pula Rupiah merosot tajam???''

Jessica : ''Itu revolusi lho Kak. Harga beras dan bensin naik, itu juga revolusi Kak! Hahahaha...prestasi 100 hari.''

Angel : ''Bagaimana kalau kita buat cerpen?? Judulnya 'Revolusi Boneka Teddy Bull' ???"

Jessica : ''Hahaha... Awas lho nanti pendukungnya marah!!! Hahaha''

Repto : ''Biarkan saja mereka marah. Memangnya mereka yang ngasih kita makan?? Ibadahnya saja berbeda, apalagi bicara ideologi?? Satu otak itu isinya berbeda. Apakah Tuhan itu menciptakan manusia yang sama ideologinya?? Tuhan saja tidak marah kok dengan perbedaan.''

Jessica : ''Kak Rep, komentarnya pedas, tapi rasional dan berbobot. Banyak pesan tersirat. Berbeda dengan seseorang yang saya kenal lho Kak. Dia sering mencibir orang lain melalui tulisannya, tapi tidak ada satu pun nilai-nilai signifikan yang aku dapat. Banyak hal yang tidak rasional Kak. Saya cuma melihat tulisan yang emosinya sedang meluap!! Dia pernah berkata bahwa bangsa ini butuh revolusi, tapi kenapa ya ketika harga bensin dan beras naik, dia diam saja?? Seolah-olah dia menyesal dengan pilihannya yang kemarin!!''

Angel : ''Itulah bangsa yang 'tertinggal', seperti yang dikatakan Kak Rep. Tertinggal logika!! Tidak bisa memahami apa itu boneka??????"

Repto : ''Wah, Angel makin kritis!! Nah itu baru yang namanya mahasiswa! Harus kritis!! Bukan sibuk mengurus Camera 360, sibuk beli tas, sibuk pencitraan pula!"

Jessica : ''Iya donk Kak!! Kita bukan kaum perempuan yang cuma sibuk Camera 360. Kita mulai menyadari pekerjaan yang benar-benar harus dilakukan.''

Repto : ''Ehhh...kita bicara seperti ini, bukan untuk pencitraan kan ya??? Hahaha''

IDEOLOGI  REPTORMASI, 20-3-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar